Wednesday , May 21 2025
Tips Memulai Bisnis Peternakan Unggas untuk Pemula

7 Tips Memulai Bisnis Peternakan Unggas untuk Pemula Agar Bisa Sukses

Menurut website wildfowl, memulai bisnis peternakan unggas memang terdengar menjanjikan. Apalagi dengan permintaan daging dan telur yang terus meningkat setiap tahunnya. Kalau kamu sedang mencari usaha yang bisa dimulai dari rumah dengan modal yang relatif terjangkau, maka bisnis peternakan unggas bisa jadi pilihan yang tepat.

Namun, sebelum terjun ke dunia peternakan, kamu perlu memahami beberapa hal penting agar usaha yang kamu jalankan bisa berkembang dan menghasilkan keuntungan yang maksimal.

Salah satu faktor utama dalam kesuksesan bisnis peternakan unggas adalah persiapan yang matang. Bukan sekadar membeli bibit dan menunggu ayam bertelur atau siap panen, tapi ada banyak aspek yang harus diperhatikan, mulai dari pemilihan lokasi, jenis unggas yang akan diternak, pakan, kesehatan ternak, hingga strategi pemasaran.

Oleh karena itu, kamu butuh pemahaman yang cukup sebelum memulainya. Berikut adalah tips memulai bisnis peternakan unggas untuk pemula yang bisa kamu jadikan panduan agar usahamu berjalan lancar.

1. Pilih Jenis Unggas yang Sesuai dengan Target Pasar

Sebelum memulai usaha, kamu harus menentukan jenis unggas yang akan diternak. Ada berbagai macam unggas yang bisa dipilih, seperti ayam broiler (pedaging), ayam petelur, bebek, puyuh, atau bahkan ayam kampung. Setiap jenis unggas punya karakteristik dan kebutuhan yang berbeda.

  • Ayam Broiler cocok buat kamu yang ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu relatif cepat karena masa panennya sekitar 35–40 hari. Namun, perawatannya cukup intensif.
  • Ayam Petelur lebih cocok kalau kamu ingin pemasukan yang stabil dari penjualan telur setiap hari. Tapi butuh waktu beberapa bulan sampai ayam mulai bertelur.
  • Bebek bisa jadi pilihan kalau kamu ingin beternak unggas yang tahan penyakit dan punya pasar yang cukup luas, terutama untuk produksi telur asin dan daging.
  • Puyuh memiliki keunggulan dari segi ukuran kandang yang lebih kecil, tetapi produksi telurnya cukup tinggi.

Pilih jenis unggas yang sesuai dengan modal, lokasi, dan permintaan pasar di daerahmu.

2. Tentukan Lokasi Kandang yang Strategis

Lokasi kandang berpengaruh besar terhadap kesehatan dan produktivitas unggas. Jangan asal membuat kandang di sembarang tempat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih lokasi kandang:

  • Jauh dari permukiman untuk menghindari bau dan kebisingan yang bisa mengganggu warga sekitar.
  • Mudah diakses agar distribusi pakan dan penjualan hasil ternak lebih mudah.
  • Ventilasi yang baik untuk memastikan sirkulasi udara lancar, sehingga unggas tidak mudah terserang penyakit.
  • Dekat dengan sumber air bersih karena air sangat penting untuk minum unggas dan menjaga kebersihan kandang.

Kandang yang baik akan mempengaruhi pertumbuhan unggas dan menekan risiko kematian akibat stres atau penyakit.

3. Persiapkan Kandang yang Nyaman dan Sesuai Standar

Kandang bukan hanya tempat untuk memelihara unggas, tapi juga harus dirancang agar unggas merasa nyaman dan bisa tumbuh dengan optimal. Ada beberapa model kandang yang bisa kamu pilih, seperti kandang postal (lantai litter), kandang baterai, atau kandang panggung.

  • Kandang postal cocok untuk ayam broiler karena memberikan ruang lebih luas untuk bergerak.
  • Kandang baterai sering digunakan untuk ayam petelur agar telur tidak mudah rusak dan lebih mudah dikumpulkan.
  • Kandang panggung sering digunakan untuk bebek atau ayam kampung karena lebih mudah dibersihkan dan terhindar dari banjir.

Pastikan kandang memiliki pencahayaan yang cukup, terlindung dari hujan dan panas berlebih, serta dilengkapi tempat makan dan minum yang memadai.

4. Pilih Bibit Unggas yang Berkualitas

Bibit unggas atau DOC (Day Old Chick) sangat menentukan keberhasilan usaha ternakmu. Jangan tergoda harga murah jika kualitas bibitnya kurang bagus. Pilih bibit dari supplier yang terpercaya agar unggas tumbuh sehat dan produktif.

Ciri-ciri bibit unggas berkualitas antara lain:

  • Aktif dan lincah
  • Tidak ada cacat fisik
  • Bulu bersih dan mengkilap
  • Nafsu makan bagus

Membeli bibit unggas dari sumber yang terpercaya akan mengurangi risiko kematian tinggi di awal pemeliharaan.

5. Berikan Pakan yang Bernutrisi dan Sesuai Kebutuhan

Pakan adalah faktor penting dalam pertumbuhan unggas. Setiap jenis unggas memiliki kebutuhan pakan yang berbeda. Ayam broiler, misalnya, butuh pakan tinggi protein agar cepat tumbuh besar. Sementara ayam petelur butuh pakan yang mengandung kalsium tinggi untuk meningkatkan produksi telur.

Kamu bisa menggunakan pakan pabrikan yang sudah diformulasikan khusus atau mencampur pakan sendiri dengan bahan seperti jagung, dedak, dan tepung ikan. Selain itu, pastikan unggas selalu mendapatkan air bersih yang cukup untuk menunjang metabolisme tubuhnya.

6. Jaga Kesehatan dan Kebersihan Kandang

Kesehatan unggas adalah hal yang tidak boleh diabaikan. Penyakit bisa menyebar dengan cepat dan menyebabkan kerugian besar. Oleh karena itu, lakukan langkah-langkah berikut:

  • Bersihkan kandang secara rutin untuk mencegah bakteri dan virus berkembang.
  • Lakukan vaksinasi dan pemberian vitamin agar unggas lebih tahan terhadap penyakit.
  • Pantau perilaku unggas jika ada yang terlihat lemas atau tidak mau makan, segera pisahkan agar tidak menulari yang lain.
  • Sirkulasi udara harus baik agar kandang tidak terlalu lembap dan mengundang penyakit.

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Jadi, jangan sampai lengah dalam menjaga kesehatan ternak.

7. Susun Strategi Pemasaran yang Efektif

Bisnis peternakan unggas tidak hanya soal beternak, tapi juga bagaimana menjual hasil ternakmu. Ada beberapa cara pemasaran yang bisa kamu lakukan:

  • Jual langsung ke pasar atau warung makan untuk mendapatkan harga yang lebih baik.
  • Kerja sama dengan agen distributor jika ingin menjual dalam jumlah besar.
  • Gunakan media sosial untuk menjangkau lebih banyak pembeli.
  • Buat branding usaha seperti memberi label pada kemasan telur atau menjual daging ayam dalam bentuk frozen food.

Jangan lupa untuk terus membangun relasi dengan pelanggan agar bisnismu bisa berkembang lebih besar.

Memulai bisnis peternakan unggas memang membutuhkan persiapan yang matang, tapi bukan berarti sulit dilakukan. Dengan mengikuti tips memulai bisnis peternakan unggas untuk pemula, kamu bisa menghindari kesalahan umum yang sering dilakukan pemula dan memperbesar peluang sukses.

Yang terpenting, jangan ragu untuk terus belajar dan melakukan evaluasi agar usaha yang kamu jalankan semakin berkembang. Jika dikelola dengan baik, bisnis peternakan unggas bisa menjadi sumber penghasilan yang stabil dan menguntungkan dalam jangka panjang.